Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Kisah Nasi Putih

Gambar
Pada sebuah senja dua puluh tahun yang lalu, terdapat seorang pemuda yang kelihatannya seperti seorang mahasiswa berjalan mondar mandir didepan sebuah rumah makan. Dia menunggu sampai tamu sudah agak sepi, lalu dengan sifat yang segan dan malu-malu dia masuk kedalam. "Tolong sajikan saya semangkuk nasi putih" Dengan kepala menunduk pemuda ini berkata kepada pemilik rumah makan. Sepasang suami istri muda pemilik rumah makan, memperhatikan pemuda ini hanya meminta semangkuk nasi putih dan tidak memesan lauk apapun, lalu menghidangkan semangkuk penuh nasi putih untuknya. Ketika pemuda ini menerima nasi putih kemudian membayar, dia berkata dengan pelan: "dapatkah menyiram sedikit kuah sayur diatas nasi saya?" Istri pemilik rumah berkata sambil tersenyum: "Ambil saja apa yang engkau suka, tidak perlu bayar!" Sebelum habis makan, pemuda ini berpikir: "kuah sayur itu gratis." Lalu dia memesan semangkuk lagi nasi putih. "Semangkuk

Mencintai Sampai Ajal Menjemput

Gambar
Saya menemukan foto tersebut di instagram. Mata saya takjub dan hati saya bergetar baper karenanya. Sungguh ini pemandangan indah yang nyata. Pandangan saya untuk beberapa saat terpaku di sana. Saya terus memandanginya. Sebuah pemahaman batin terpercik menyala dalam alam renungan. Kakek nenek ini, saya yakin untuk sampai pada fragmen menggetarkan yang sempat terekam kamera ini, tentu telah melewati perjalanan kehidupan pernikahan yang panjang dan tidak datar-datar saja. Saya yakin, samudera rumah tangga yang telah mereka arungi bukanlah samudera yang tenang dan tanpa disertai ombak yang bahkan membadai. Saya yakin, kehidupan bersama mereka setelah akad nikah, bukanlah pernikahan yang sama sekali tidak pernah ada tercecer bahkan tumpah ruah airmata di dalamnya. Saya yakin, mereka telah mengalami turbulansi kehidupan yang tidak mudah, mereka telah melalui rute pendakian hidup yang terjal dan berbahaya. Saya yakin, mereka telah pernah (barangkali) hampir sekarat melalui ujian demi

Ijinkan Aku Memikirkanmu

Gambar
Ijinkan aku memikirkanmu Untuk satu kali, dua kali, dan berkali-kali Dari aku terlelap hingga terjaga kembali Dengan memikirkanmu saja, aku dapatkan sebuah kebahagiaan, meskipun kecil dan rapuh Ijinkan aku memikirkanmu, di sela pahit dan sakit ku Dengan memikirkanmu saja, hati ini merasakan ketenangan, walau rentan hilang dan musnah Ijinkan aku memikirkanmu dengan sedikit membayangkan, bahwa kamu akan melakukan hal yang sama denganku Aku memikirkan kamu, sedang kamu memikirkan aku Harapanku demikian, semoga...

Rindu Membiru

Gambar
Nadanya biru Menuntun bulir air mata jatuh Aku tak cukup kuat menahan genangannya Ku pikir, biarlah jatuh bersama rindu Nadanya terus membiru Mengikis tepian rasa yang utuh Membatin, mengakar dalam kepedihan Ku pikir, biarlah sakit bersama rindu Diulang, berulang, tetaplah sama Biru, membiru, rindu...

Rindu Nenek

Gambar
Satu detik setelah mendengar kabar bahwa engkau telah tiada, dinding tegarku hancur. Tangisku pecah berkeping-keping. Air mataku meluap tidak menentu. Seluruh sendi runtuh dari kuatnya. Aku terjatuh mendekap luka, teramat berduka. Aku menjerit, tak sanggup menerima kehilangan seorang yang sangat aku cintai. Aku menangis, mencoba menarik seluruh kenangan yang ada untuk dibaca kembali, karena rindu tiba-tiba memberontak. Aku hampir berhenti bernafas, tak ingin melihat namamu tergores di atas batu nisan. Tapi... apalah daya. Sekeras apapun aku memaksakan diri untuk menemuimu, tak akan pernah terjadi bila memang takdirku hanya bisa mendoakanmu dari jauh. Sekeras apapun aku menginginkan sebuah pertemuan untuk melunaskan rindu akan sosokmu, tak akan pernah menjadi nyata sebuah pertemuan itu bila pusara ingin menyimpan teduhmu secepat itu. Engkau pergi diam-diam, meninggalkan cinta abadi dalam hati yang mencintaimu. Engkau pergi dalam diam, menghapus rasa sakitmu, membuang deritamu

Menyapamu Lewat Doa

Gambar
Wahai kamu ujung hatiku, apa kabar? Sudah lama ya kita tidak bertegur sapa? Padahal aku selalu merangkai namamu dalam sajak-sajak ku. Andaikan kamu tahu, betapa aku merindu dirimu dari fajar hingga senja, yang sempat selalu nyata di sampingku tanpa bosan. Aku merindu tatapanmu yang terasa begitu lama dan mendalam, yang sempat membuatku kesulitan bernafas dan berkata: ya, aku rindu padamu hingga rasanya sulit menahan pedih yang tercipta. Bagaimana denganmu? apakah kamu juga sama, merindu seperti ini? Mungkin iya, tetapi pasti bukan merindukanku, melainkan merindukan hati yang lain. Walaupun sebenarnya aku berharap kamu juga merindukanku. Kamu tahu say ? Walau kini kamu melihat dan mendamba hati yang lain, meski semua manusia memerintahkan hatiku untuk menghapus namamu, aku tidak akan pernah mengurangi sedikitpun kadar cinta dan perhatian yang selalu tercurahkan untukmu. Aku akan selalu mengusahakan bahagia hadir dalam hidupmu. Meskipun aku harus membunuh rasa bahagiaku sendi

Jangan Pernah Menyebut Kembali Pemberian!

Gambar
Bismillahirrahmanirrahim... Sebagai manusia, pada fitrahnya tentu tidak senang jika ada orang lain yang kikir terhadap hartanya. Namun mereka lebih benci lagi, jika seseorang berderma lalu mengungkit pemberiannya.. Allah ta’ala berfirman, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تُبْطِلُواْ صَدَقَاتِكُم بِالْمَنِّ وَالأذَى “Hai orang-orang yang beriman.. Janganlah kalian menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima)” [QS al-Baqarah: 264] Berkata asy-Syaikh as-Sa’di rahimahullah, ففيه أن المن والأذى يبطل الصدقة “Pada ayat ini terdapat dalil bahwa mengungkit pemberian dan menyakiti si penerima akan menyebabkan lenyapnya pahala sedekah..” [Taisirul Karimir Rahman] Mungkin kita pernah menyaksikan atau mengalami sendiri, ketika bersedekah ada rasa ingin dipuji, ingin diketahui bahwa kita telah berbuat baik, telah melakukan amal kebaikan. Tetapi tentu saja itu merupakan sebuah kerugian, karena seperti yang dikatakan dalam hadi

Kutawan Cintamu di Atas Sajadah

Gambar
Aku rindu cintamu-Mu Tuntun aku di jalan yang Engkau ridhoi Kisah cintaku begitu panjang Tetapi tak sepanjang sajadah ini Lirih lisan merajut doa Melerai jiwa yang tiba-tiba terasa hampa Di atas sajadah aku mengiba Atas rindu yang merayap buai airmata Hati meraung tak berdaya Kala telapak tangan mengadukan lara Mencoba tumpahkan segalanya Hanya meminta pada Allah yang Kuasa Di atas sajadah rindu kutitipkan Derai cinta yang pernah Allah berikan Saat engkau kenalkan aku dengan ikhwan impian Meski jarak terpaut jauh tak terbayangkan Pada-Mu kupersaksikan Inilah aku hamba yang muram Di sepertiga malam memohon petunjuk jalan Jika memang ikhwan itulah sebaik-baik pilihan

Kisah Wanita yang Masuk Neraka Karena Air Wudhu

Gambar
Kita tidak pernah tahu akhir kehidupan kita. Apakah baik ataukah buruk di sisi Allah. Yang bisa kita ikhtiarkan adalah berusaha semaksimal mungkin mensucikan hati agar senantiasa beroleh ridho Allah. Kisah ini adalah tentang seorang wanita yang taat beribadah, namun tidak baik di akhir hidupnya. Semoga dapat menjadi bahan renungan bagi kita dan dapat mengambil hikmahnya. Jalan hidup manusia sudah digariskan Sang Pencipta. Usia dan rezeki semua diatur oleh-Nya. Tugas manusia adalah melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT. Berikut ini adalah cerita tentang dua orang dengan kondisi yang kontras: seorang laki-laki kaya raya dan perempuan papa. Dalam keseharian pun, keduanya tampak begitu berbeda. Sang lelaki hidupnya padat oleh kesibukan duniawi, sementara wanita yang miskin itu justru menghabiskan waktunya untuk selalu beribadah. Kesungguhan dan kerja keras lelaki tersebut membawanya pada kemapanan ekonomi yang diidamkan. Kekayaannya tak ia nikmati sendiri. Kelua

Malam Pertama

Gambar
Satu hal sebagai bahan renungan kita… Tuk merenungkan indahnya malam pertama Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam dan Hawa Justeru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara Hari itu… mempelai sangat dimanjakan Mandipun harus dimandikan Seluruh badan kita terbuka Tak ada sehelai benangpun menutupinya Tak ada sedikitpun rasa malu Seluruh badan digosok dan dibersihkan Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan Bahkan lubang-lubang itupun ditutupi kapas putih Itulah sosok kita Itulah jasad kita waktu itu Setelah dimandikan... Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih Kain itu jarang orang memakainya Karena bermerk sangat terkenal bernama Kafan Wewangian ditaburkan ke baju kita... Bagian kepala, badan, dan kaki diikatkan Tataplah... Itulah wajah kita Keranda pelaminan… langsung disiapkan Pengantin bersanding sendirian Mempelai

Mencintai Dalam Diam

Gambar
Bismillahirrahmanirrahim... Wahai ukhty wa akhy... Ingatkah yang dikisahkan Adam dan hawa? Mereka berdua sebelumnya bersama-sama dan bahagia. Kaerna melanggar perintah Allah, maka Allah murka kepada mereka. Mereka dipisahkan dimuka bumi. Tapi dipisahkan bukan untuk tidak boleh memiliki lagi. Mereka berdua di uji untuk saling mencari satu sama lain. Dengan doa, air mata, dan kesabaran akhirnya mereka dipertemukan lagi. Lalu apa pelajaran untuk kita? Ukhty akhy mungkin sedang menyukai seseorang. Mungkin juga berharap kepadanya. Dan akhirnya melakukan hal-hal yg dilarang Allah, hanya untuk memuaskan hati. Mungkin bagi kamu itu menyenangkan tapi itu membuat Allah cemburu padamu. Bukan Allah dan Rasulullah lagi yg disebut tapi dia. Bukan Allah dan Rasulullah lagi yg di ingat tapi dia. Bukan Allah dan Rasullulah lagi yg dicintai tapi dia. Dan... semuanya untuk dia. Sungguh itu membuat Allah sangat murka. Maka ketika kalian berdua tiba-tiba merasa banyak masalah, merasa jauh

Aku Makin Cantik!

Gambar
Tahukah engkau? Aku makin cantik! Lebih cantik dari saat kamu dulu mengenalku. Coba lihat, dahiku tidak berkerut-kerut oleh pikiran dan kesedihan seperti dulu saat kita bersama. Bibirku tidak mengerucut oleh kejengkelan dan kemarahan. Mukaku tidak lagi tertekuk penuh beban seperti waktu-waktu yang lewat. Tubuhku tidak lagi lesu karena keputus asaan dan kehilangan harapan. Coba kamu perhatikan, mataku bersinar-sinar oleh kegembiraan. Bibirku merekah lebar oleh senyum ketulusan. Pipiku merona merah oleh semangat pengharapan. Urat-urat wajahku santai memancarkan aura kepasrahan. Dan semuanya menjadikan wajahku berseri-seri. Sudah sepekan aku menikmati hidup ini, dan tidak membiarkan permasalahan mempengaruhi suasana hati. Sudah sepekan aku berusaha banyak menyapa dan memaafkan semua saudara. Kini aku merasakan cantik sebagai balasannya. Sudah seperempat bulan aku berusaha lebih mensyukuri setiap karunia Ilahi. Dan kini kurasakan Allah menambahi nikmat itu dengan menjadikanku ca

Jangan Menjauhiku Hanya Karena Kita Tak Sama

Gambar
Bila dirimu tidak menemukan aku di masjid-masjid yang sama denganmu ketika menuntut ilmu, jangan segera menganggap aku tidak berilmu. Bila dirimu tidak menemukan aku di majelis ilmu yang sama denganmu ketika menuntut ilmu, jangan segera menganggap ilmuku tidak benar dan tidak layak untuk dipelajari. Bila dirimu tidak temukan aku di tempat kamu belajar, jangan segera menganggap aku telah salah dalam memilih guru, dan jangan segera men-cap surga tidak layak untukku. Sebab, surga Allah masih terlalu luas jika hanya ditempati olehmu dan teman-teman sepengajianmu. Bukankah tugas utama kita adalah terus belajar, serta mencari ilmu yang kemudian kita amalkan? Dan yang perlu kamu ingat, kebenaran dan ilmu itu tidak hanya berada di tempat mengajimu saja. Lagi pula, bisa jadi apa yang kamu sudah pelajari, ternyata sudah lama dipelajari oleh mereka yang saat ini tidak semajelis denganmu, begitu juga sebaliknya. Bahkan, bisa jadi sudah mereka aplikasikan menjadi amalan, sementara di

Twin

Gambar
Saat melihatmu, aku seperti melihat dia Saat berbicara denganmu, aku seperti berbicara dengan dia Jejak dan cerita kalian hampir sama Denganmu aku seperti bersama dia Kamu hadir bagai hujan yang menyirami ladang gersang Mencoba membalut hati yang terluka Meneduhkan rasa dendam yang menggelora Menetralkan keadaanku yang makin menggila Tetapi aku sadar... Kamu bukan dia Kamu tak bisa menggantikan dia yang teramat agung di hatiku Maafkanlah... Bukan aku tak mau menerima hadirmu, karena aku masih tidak percaya akan isi hatiku sendiri Apakah aku akan bisa mencintai lagi, ataukah hanya pelarian semata Dan sampai detik ini... Saat bulan telah menampakkan dirinya Saat langit menjadi gelap Saat lampu menyala terang Saat itulah hatiku masih tetap mengharapkan dia Sampai detik ini pula... Saat jam telah berganti hari Saat hari telah berganti bulan Cinta ini masih tetap terjaga untuk dia Aku belum bisa melupakan dia, dan aku tak ingin jadikan dirimu bayangan d