Rindu Nenek


Rindu Nenek

Satu detik setelah mendengar kabar bahwa engkau telah tiada, dinding tegarku hancur. Tangisku pecah berkeping-keping. Air mataku meluap tidak menentu. Seluruh sendi runtuh dari kuatnya. Aku terjatuh mendekap luka, teramat berduka.

Aku menjerit, tak sanggup menerima kehilangan seorang yang sangat aku cintai. Aku menangis, mencoba menarik seluruh kenangan yang ada untuk dibaca kembali, karena rindu tiba-tiba memberontak. Aku hampir berhenti bernafas, tak ingin melihat namamu tergores di atas batu nisan.

Tapi... apalah daya. Sekeras apapun aku memaksakan diri untuk menemuimu, tak akan pernah terjadi bila memang takdirku hanya bisa mendoakanmu dari jauh. Sekeras apapun aku menginginkan sebuah pertemuan untuk melunaskan rindu akan sosokmu, tak akan pernah menjadi nyata sebuah pertemuan itu bila pusara ingin menyimpan teduhmu secepat itu.

Engkau pergi diam-diam, meninggalkan cinta abadi dalam hati yang mencintaimu. Engkau pergi dalam diam, menghapus rasa sakitmu, membuang deritamu. Engkau pergi untuk selamanya, menuju kehidupan yang abadi, mencipta jejak kebaikan di dunia ini.

Aku bukan Yang Maha Berkehendak. Mungkin haruslah demikian adanya terjadi. Deritamu dihentikan oleh nafas terakhir, detak jantung terakhir, senyuman terakhir. Engkau harus meraih kedamaian abadi, tentunya di alam yang berbeda. Engkau harus terlelap dalam pusaramu, menunggu giliran untuk masuk ke dalam surga abadi-Nya. Semoga tanpa beban, tanpa sakit, tanpa luka. Engkau harus mendapatkan bahagia di alam sana.

Sungguh, untuk kesekian kalinya, aku tak pernah bermimpi menemukan sebuah perpisahan seperti ini dengan dirimu. Aku tak pernah membayangkan suaramu tak dapat ku dengar lagi, nasihatmu tak dapat ku pinta di hadapanmu lagi, pandanganmu tak dapat ku lihat lagi, senyum dan tawamu tak dapat menghiasi hariku lagi. Namun aku yakin ini yang terbaik. Allah Maha Mengetahui apa-apa yang terbaik untuk hamba-Nya.

Doa ku akan selalu menyertaimu. Begitupun seluruh kasih sayang dan cinta tulusmu akan selalu hidup dalam hatiku. Sesungguhnya waktu tak akan pernah sanggup memusnahkan seluruh memori tentang dirimu. Jasadmu memang tidak lagi di sisiku, tetapi jiwamu akan selalu hidup dalam setiap lembar kehidupanku.

Nenek tersayang, sungguh aku rindu. Semoga engkau berbahagia dalam dekapan kasih Allah. Nantikan cucumu ini di surga ya, Nek? Kita pasti akan bertemu dalam bahagia di sana kelak. Dan pastinya, aku akan selalu mencintai nenek untuk selamanya.

Komentar

Posting Komentar